ICORIS 2021 – UNDIPA MENYELENGGARAKAN KONFERENSI INTERNASIONAL
Dalam rangka memfasilitasi publikasi ilmiah, CORIS (Cooperation Research Inter University) dengan bangga mempersembahkan acara tahunan berupa konferensi internasional yang diberi nama International Conference – The 3rd International Conference on Cybernetics and Intelligent Systems (ICORIS) yang akan dilenggarakan secara Virtual melalui Host Universitas Dipa Makasar. Untuk tahun ini, kami mengangkat tema “Membangun sistem infrastruktur tepercaya dengan teknologi blockchain untuk masyarakat 5.0”. Pelaksanaan tahun ini rencananya akan diadakan pada tanggal 25-26 Oktober 2021 mendatang.
Tahun ini adalah pelaksanaan konferensi ICORIS yang ketiga, di mana sebelumnya pelaksanaan ICORIS pertama dilakukan di kampus ITB STIKOM Bali, dan dilanjutkan pelaksanaan kedua di Universitas Klabat Manado.
Konferensi ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dan menyediakan forum bagi akademisi, profesional dan peneliti untuk berdiskusi dan bertukar hasil penelitian, ide-ide inovatif, dan pengalaman untuk memajukan bidang Teknologi Informasi, Sistem Informasi dan Teknik Elektronik di dunia modern.
Kami juga menginformasikan bahwa icoris2019 dan icoris2020 telah diterbitkan di IEEExplore dan juga terindeks Scopus, hanya tiga bulan setelah konferensi berakhir. Oleh karena itu, dengan hormat, kami mengundang Anda untuk mengirimkan makalah penelitian terbaru Anda ke ICORIS 2021.
Terdapat 6 tracks dalam pelaksanaan tahun ini, diantaranya Signal Processing and Analysis, Computing and Processing, Communication-Networking-Security-Broadcasting, Power-Energy-Industry Application, Information system and Multimedia, Robotics and Control. Setiap track terdiri dari berbagai macam topik yang bisa dilihat di website http://icoris.org
ICORIS menggunakan standar ketat dari IEEE untuk menyeleksi tulisan-tulisan yang masuk agar dapat dipublikasikan di IEEExplore. Beberapa standar yang kami adopsi yaitu terkait dengan kebijakan tingkat kemiripan (plagiasi level) yang tidak boleh lebih dari 20%. Proses seleksi paper ini juga melibatkan akademisi yang memiliki H-Index minimal 3 atau bergelar Doktor dari 10 negara berbeda.